Download pdf novel kriminal






















Berbagai definisi dan pengertian dari berbagai sumber, telah dapat membuat kita menarik kesimpulan bahwa kriminologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan ilmiah tentang a.

Perumusan sosial pelanggaran hukum, penyimpangan sosial, kenakalan, dan kejahatan b. Pola-pola tingkah laku dan sebab-musabab terjadinya tingkah laku yang termasuk dalam penyimpangan sosial c.

Pola dan peran korban kejahatan bagi munculnya peristiwa kejahatan d. Terdiri dari : 1. Salah satu contoh adalah wilayah pemukiman pelaku kejahatan serta bentuk kejahatan yang sering dilakukan itu sejenis. Disebut juga sebagai kriminologi ekologi.

Teori struktur sosial dan anomi Merton Yang disebut anomi adalah kontradiksi antara individu dan kebudayaan Merton, Terdapat mekanisme penyesuaian diri, yaitu conformity, inovasi, rebellion, ritual, retretisme. Kejahatan dianggap merupakan bentuk adaptasi warga kelas bawah dalam menghadapi anomi. Teori dari Cloward Perluasan dari teori Merton.

Menurutnya, orang kelas bawah mempunyai akses yang luas untuk melakukan cara yang tidak sah yang tersedia di pemukimannya. Teori sub-kebudayaan delikuen Cohen Tingkah kenakalan pada remaja merupakan salah satu cara untuk memperoleh status diantara teman sebayanya.

Gang remaja mempunyai kebudayaan yang berbeda dari kebudayaan induk dan punya nilai dan cara memperoleh status yang berbeda. Teori perbedaan struktur kesempatan Ohlin dan Cloward Dalam masyarakat terdapat perbedaan kesempatan untuk mencapai kesuksesan duniawi, sehingga remaja kelas bawah tidak punya cara yang sah untuk mencapi kesuksesan tersbut sehingga mereka memilih cara yang tidak sah.

Seperti contoh masuk ke dalam gang kekerasan, criminal dan gang penarikan diri. Lower class structure Miller, Kelas bawah memiliki perhatian masalah berbeda.

Hal ini yang mengganggu kehidupan mereka. Leissure class life style Sykes dan Matza, Paha mini menolak adanya delikuen. Delikuensi terjadi karena dalam budaya terdapat nilai bawah tanah yang tidak diakui, tidak menikmati kehormatan maupun status resmi.

Conflict norms Stellin Adanya norma atau tingkah laku yang bertentangan dengan nilai atau norma yang dianut kelompok. Teori diferensial asosiasi Sutherland Kejahatan dipahami sebagai tingkah laku yang dipelajari White collar crime Cressey, Muncul pada tahun , menjelaskan mengapa manajer melakukan kejahatan Teori pengendalian delikuensi Hirschi, Tingkah laku delikuen adalah akibat yang ditimbulkan apabila ikatan individu dengan masyarakat melemah.

Teori pertahanan diri Reckless, Setiap individu mempunyai pertahanan diri agar bisa selaras dengan nilai dan norma masyarakat. Kuat atau tidaknya pertahanan diri akan memengaruhi tingkah laku seseorang untuk menjadi delikuen atau tidak. Dengan beberapa tokohnya yaitu Becker, Lemert, Ericson Dipengaruhi interaksionis simbolik dari Mead, dengan asumsi 1. Individu dengan kelompok, berinteraksi dengan symbol 2. Penyimpangan dipahami melalui proses pemahaman 3.

Labelling Tannebaum 2. Penyimpangan primer dan sekunder Lemert 4. Reaksi sosial Kitsuse 5. Labelling Goffman 6. Aliran kritis Disebut juga sebagai aliran pemikiran baru atau aliran pemikiran konflik Tingkah laku didefinisikan sebagai kejahatan dan diperlakukan sebagai kejahatan karena tingkah laku tersebut mengancam kepentingan kelompok dominan Mengakui standar keadilan mutlak berdasarkan hukum Asal mulanya dari G.

Vold dengan pembuatan dan penegakan hukum hasild ari konflik dan kompromi antar kelompok kepentingan di masyarakat Berasal dari pemikiran mahasiswa Eropa Barat dan Amerika Serikat tahun Bersifat konservatif dan radikal yang menolak kemapanan.

Organized Crime; Para pelaku mengadakan organisasi yang rapi untuk opera si kejahatan. Biasanya berorientasi pada perolehan keuntungan. Dapat bersifat local, regional maupun internasional. The White Collar Crime; Kejahatan yang dilakukan oleh seorang dari Upper Class didalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam jabatan, baik dibidang ekonomi, maupun sosial politik dan terutama merupakan pelanggaran atas kepercayaan dari masyarakat kepadanya.

Kerugian yang ditimbulkan bersifat materi dan jumlah materi. Yang dimaksud material timbulnya ketidakpercayaan dan menurunnya kepercayaan masyarakat kepadanya. Kejahatan Kekerasan. Terlepas kasus yang berumur puluhan tahun tersebut, mereka berdua masih harus menangani kasus lain yang sama rumitnya, bahkan mengancam nyawa mereka.

Kendati demikian kemungkinan kasus misteri itu akan bisa terpecahkan, rasa ingin tahu Strike terusik. Ia pun menerima pekerjaan tersebut, lalu menambah jumlah kasus yang dia tangani bersama Robin Ellacott, partner di biro detektifnya. Robin sendiri sedang terlibat proses perceraian yang sengit, sembari sibuk menampik perhatian pria yang tak diinginkan, dan berupaya menyangkal perasaan-perasaannya terhadap Strike. Selama menyelidiki hilangnya Margot Bamborough, Strike dan Robin berhadapan dengan perkara rumit yang melibatkan kartu tarot, pembunuh berantai psikopat, serta saksi-saksi yang tak dapat dipercaya.

Selain itu, mereka juga mendapati bahwa kasus yang sudah 40 tahun berlalu pun masih dapat mengancam nyawa mereka. Disebut-sebut sebagai salah satu seri Cormoran Strike terbaik, para penggemar serial misteri pasti tidak sabar menunggu terbitnya Troubled Blood. Jadi, ayo pecahkan misteri bersama Strike dan Robin!

Temukan seri lengkap novel dari J. Rowling a. Klik untuk Info Promo. Jangan lupa segera pesan bukunya melalui layanan terbaru Gramedia. Pesan melalui chat WhatsApp, kamu bisa pilih pengiriman instant khusus Jabodetabek , jadi paketmu lebih cepat sampai.

Untuk info lebih lanjut, klik gambar di bawah ini. Rowling The Cuckoo's Calling Buku pertama ini akan memperkenalkanmu pada detektif swasta bernama Cormoran Strike, seorang veteran perang Afganistan dengan luka fisik dan luka batin. The Lethal White Billy, seorang pemuda dengan gangguan kejiwaan, datang ke kantor Cormoran Strike untuk meminta bantuan menyelidiki kejahatan yang dilihatnya semasa kecil.

Baca juga: Rekomendasi Novel Laris yang diangkat Menjadi Serial Populer Serunya lagi, empat judul novel ini juga diadaptasi menjadi serial televisi, lho! Troubled Blood Buku Troubled Blood yang memiliki halaman ini, merupakan seri kelima dari novel detektif partikelir Cormoran Strike. Klik untuk Info Promo Jangan lupa segera pesan bukunya melalui layanan terbaru Gramedia.

Fiksi novel thriller robert galbraith J. Tags Takut kepada pelaku kejahatan. Takut dianggap terlibat dalam kejahatan. Masyarakat beranggapan hanya membuang-buang waktu dengan melaporkan kejadian yang terjadi. Crime Total CT : adalah jumlah seluruh kejahatan tertentu misalnya pencurian, pembunuhan, penipuan, dan lain-lain di suatu tempat misalnya di kota A, B, C dan seterusnya pada waktu tertentu misalnya bulan Januari, Februari, Maret Dengan mengetahui CT dapat diketahui pula adanya persentase kenaikan dan penurunan tingkat kejahatan dari waktu ke waktu.

Crime Index CI : yang termasuk CI adalah jenis kejahatan yang dianggap serius pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, dan lain-lain dan jenis kejahatan yang sering terjadi pencurian biasa, penipuan dan lain-lain yang menimbukan keresahan masyarakat.

Yang menjadi CI daerah kepolisian tertentu hanya beberapa jenis kejahatan saja seperti : 1. Pembunuhan, 2. Penganiayaan, 3. Perampokan, 5. Pencurian, 6. Kecelakaan lalu-lintas yang menyebabkan kematian. Tidak semua daerah kepolisian mempunyai CI yang sama. Crime Clock CC : menunjukkan pada beberapa kali kejahatan yang terjadi pada setiap jam. Ini berarti setiap 7 jam, 40 menit, 4 detik terjadi pencurian di kota X pada bulan Januari Makin tinggi CC-nya makin aman pula daerah tersebut.

Crime Rate CR : adalah angka yang menunjukkan pada tingkat kerawanan suatu jenis kejahatan pada suatu daerah kota dalam waktu tertentu. Rumus CR adalah. Misalnya CR perampokan di Sydeney tahun adalah kali maka hal itu menunjukkan bahwa setiap Rumus yang dipakai oleh kepolisian untuk menghitung CR adalah sama di seluruh dunia.

Cara menghitung CR yang lebih jelas dapat dilihat di bawah ini dikutip dari buku Crime and Delinquency in California, Crime rate describe the number of events reported to the police per In effect, the number of crimes is devided by the total population.

For instance, in there were Dapat pula disebutkan bahwa CR adalah ratio perbandingan antara jumlah kejahatan dengan jumlah penduduk pada waktu tertentu. Makin tinggi CR maka makin tinggi pula tingkat kerawanan suatu daerah. Crime Anatomy CA : adalah penguraian unsur-unsur suatu jenis kejahatan, misalnya penjambretan. Jenis kejahatan tersebut diuraikan sebagai berikut : Tempat Kejadian Perkara TKP , jam kejadian, korban, pelaku, modus oprandi, dll.

Dengan diketahuinya unsur-unsur tersebut memudahkan kepolisian mengadakan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kejahatan. Crime Patten CP : adalah perbandingan persentase antara berbagai jenis kejahatan tertentu, seperti kejahatan kekerasan Violent crimes.

Kejahatan kekerasan terdiri dari pembunuhan, pemerkosaan, dan perampokan pada waktu tertentu. Misalnya Violent crimes di Cahlifornia tahun sebagai berikut: pembunuhan homocide , 2.

Jelaskan tentang definisi kejahatan Jawab : 2. Jelaskan tentang relativitas Pengertian Kejahatan Jawab : 3. Sebutkan jenis-jenis kejahatan berdasarkan penggolongan yang dilakukan kejahatan menurut Bonqer! Jawab : 4. Sebutkan jenis-jenis kejahatan menurut Bonger! Jawab : 5. Apa yang menyebabkan aparat penegak hukum kesulitan dalam menyusun statistik kejahatan? Jawab : 6. Apa yang dimaksud dengan.

Crimes knowm to the police b. Hidden crime c. Index crime d. Crime rate e. Crime clock Jawab : 7. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya kejahatan terselubung hidden crime dalam masyarakat? Spritualisme Dalam penjelasan tentang kejahatan, spritualisme memiliki perbedaan mendasar dengan metode penjelasan kriminologi yang ada saat ini. Berbeda dengan teori-teori saat ini spritualisme menfokuskan perhatiannya pada perbedaan antara kebaikan yang datang dari Tuhan atau Dewa, dan keburukan yang datang dari setan.

Landasan pemikiran yang paling rasional dari perkembangan ini adalah bahwa pada periode sebelumnya kejahatan dianggap sebagai permasalahan antara korban dan keluarga korban dengan pelaku dan keluarganya. Akibatnya adalah konflik berkepanjangan antara keluarga yang dapat mengakibatkan musnahnya keluarga tersebut.

Juga menjadi masalah adalah bahwa pelaku kejahatan yang berasal dari keluarga yang memiliki posisi kuat dalam masyarakat yang akan dapat dihukum.

Naturalisme Perkembangan paham naturalisme yang muncul dari perkembangan ilmu alam menyebabkan manusia mencari model penjelasan lain yang lebih rasional dan mampu dibuktikan secara ilmiah.

Lahirnya rasionalisme di Eropa menjadikan pendekatan ini mendominasi pemikiran tentang penyebab kejahatan. Aliran Klasik Landasan pemikiran aliran klasik adalah sebagai berikut : a. Individu dilahirkan dengan kehendak bebas free will hidup menentukan pilihannya sendiri.

Dalam bertingkah laku, manusia memiliki kemampuan untuk memperhitungkan segala tindakan berdasarkan keinginannya sendiri hedonisme. Indivudu memiliki hak asasi di ataranya hak untuk hidup, kebebasan, dan memiliki kekayaan.

Pemerintah negara dibentuk untuk melindungi hak-hak tersebut dan muncul sebagai hasil perjanjian sosial atara yang diperintah dan yang memerintah. Setiap warga negara hanya menyerahkan sebagian dari hak asasinya kepada negara sepanjang diperlukan oleh negara untuk mengatur masyarakat dan demi kepentingan bagian terbesar dari masyarakat.

Kejahatan merupakan pelanggaran terhadap perjanjian sosial, oleh karena itu kejahatan merupakan kejahatan moral. Hukuman hanya dibenarkan selama hukuman itu ditujukan untuk memelihara perjanjian sosial. Oleh karena itu, tujuan hukuman adalah untuk mencegah kejahatan dikemudian hari. Setiap orang dianggap sama di muka hukum, oleh karena itu seharusnya setiap orang diperlakukan sama. Penganut aliran ini adalah Cesare Beccaria dan Jeremy Bentham. Aliran Positivis Aliran positivis terbagi atas dua bagian besar yakni : Pertama determinasi biologis biologicat determinism perilaku manusia sepenuhnya tergantung pada pengaruh biologis yang ada dalam dirinya.

Para Ilmuwan ini tidak cukup hanya dengan berfikir untuk meningkatkan dan memodernisasi peradaban masyarakat, tetapi mereka lebih banyak berkeinginan untuk menjelaskan semua gejala kehidupan yang terjadi di dalam masyarakat. Aliran ini mengakui bahwa manusia memiliki akalnya disertai kehendak bebas untuk menentukan pilihannya. Akan tetapi, aliran ini berpendapat bahwa kehendak mereka itu tidak terlepas dari pengaruh faktor lingkungannya. Secara singkat, aliran ini berpegang teguh pada keyakinan bahwa seseorang dikuasai oleh hukum sebab akibat cause-effect relationship.

Landasan pemikiran aliran positif adalah sebagai berikut : a. Kehidupan manusia dikuasai oleh hukum sebab akibat. Masalah-masalah sosial seperti kejahatan dapat di atas dengan melakukan studi secara sistematis mengenai tingkah laku manusia. Tingkah laku kriminal adalah hasil dari kondisi abnormalitas. Abnormalitas ini mungkin terletak pada diri individu atau juga pada lingkungannya.

Tanda-tanda abnormalitas tersebut dapat dibandingkan dengan tanda-tanda yang normal. Abnormalitas tersebut dapat diperbaiki dan karenanya penjahat dapat diperbaiki. Treatment lebih menguntungkan bagi penyembuhan penjahat, sehingga tujuan dan sanksi bukanlah menghukum melainkan memperlakukan atau membina pelaku kejahatan. Aliran Social Defence Aliran Social defence yang dipelopori oleh Judge Marc Angel telah mengembangkan suatu teori yang berlainan dengan aliran terdahulu. Munculnya aliran ini disebabkan teori aliran positif klasik dianggap terlalu statis dan kaku dalam menganalisis kejahatan yang terjadi dalam masyarakat.

Meskipun demikian, arti social defence berbeda dengan yang dimaksud oleh tokoh aliran positif, yaitu : a. Social defence tidak bersifat deterministik b. Social defence menolak tipologi yang bersifat kaku tentang penjahat dan menitikberatkan pada keunikan kepribadian manusia. Social defence meyakini sepenuhnya nilai-nilai moral.

Social defence menghargai sepenuhnya kewajiban-kewajiban masyarakat terhadap penjahat. Dan mencoba menciptakan keseimbangan antara masyarakat dan penjahat serta menolak mempergunakan pendekatan yang bersifat security sebagai suatu alat administratif. Lahir Sebagai Penjahat Born Criminal Teori born criminal dari Cesare Lombroso lahir dari ide yang diilhami oleh teori Darwin tentang evolusi manusia. Di sini Lombroso membantah tentang sifat free will yang dimiliki manusia.

Doktrin atavisme menurutnya membuktikan adanya sifat hewani yang diturunkan oleh nenek moyang manusia. Gen ini dapat muncul sewaktu-waktu dari turunannya yang memunculkan sifat jahat pada manusia modern. Lombrosso menggabungkan positivism Comte, evolusi dari Darwin, serta pioner-pioner lain dalam studi tentang hubungan kejahatan dan tubuh manusia. Lombroso mengklaim bahwa para penjahat mewakili suatu bentuk kemerosotan yang termanifestasikan dalam karakter fisik yang merefleksikan suatu bentuk awal dari evolusi.

Dalam perkembangan teorinya ini Lombroso mendapati kenyataan bahwa manusia jahat dapat ditandai dari sifat-sifat fisiknya. Lombroso menggunakan posisinya sebagai dokter militer, untuk meneliti tentara melalui rekam medis medical-record nya. Teori Lombroso tentang born criminal lahir sebagai penjahat mencakup kurang lebih sepertiga dari seluruh pelaku kejahatan. Sementara penjahat perempuan menurutnya berbeda dengan penjahat laki-laki, ia adalah pelacur yang mewakili born criminal.

Penjahat perempuan memiliki banyak kesamaan dengan sifat anak-anak, moral sense mereka berbeda, penuh cemburu, dendam, dll. Berdasarkan penelitiannya ini, Lombroso mengklasifikasikan penjahat kedalam 4 golongan, yaitu: 1. Born criminal, yaitu orang berdasarkan pada dotrin atavisme tersebut di atas. Insane criminal, yaitu orang menjadi penjahat sebagai hasil dari beberapa perubahan dalam otak mereka yang mengganggu kemampuan mereka untuk membedakan antara benar dan salah. Contohnya adalah kelompok idiot, embisil, atau paranoid.

Occasional criminal, atau Criminaloid, yaitu pelaku kejahatan berdasarkan pengalaman yang terus-menerus sehingga mempengaruhi pribadinya. Contohnya penjahat kambuhan habitual criminals. Criminal of passion, yaitu pelaku kejahatan yang melakukan tindakannya karena marah, cinta, atau karena kehormatan.

Meskipun teori Lombroso dianggap sederhana dan naif untuk saat ini, Lombroso telah memberikan konstribusi yang signifikan bagi penelitian mengenai kejahatan, juga berjasa dalam mengalihkan studi tentang kejajahatan dari penjelasan abstrak, metafisik, legal, dan juristik sebagai basis penghukuman menuju suatu studi ilmiah tentang penjahat serta kondisi-kondisi pada saat dia melakukan kejahatan.

Tipe Fisik 1. Ernest Kretchmer Dari hasil penelitian Kretchmer terhadap orang gila di Jerman, Kretchmer mengidentifikasi empat tipe fisik, yaitu: a. Asthenic : kurus, bertubuh ramping, berbahu kecil yang berhubungan dengan schizophrenia gila. Athletic: menengah tinggi, kuat, berotot, bertulang kasar.

Pyknic : tinggi sedang, figur yang tegap, leher besar, wajah luas yang berhubungan dengan depresi. Tipe campuran yang tidak terklasifikasi. William H. Sheldon Sheldon berpandapat bahwa ada korelasi yang tinggi antara fisik dan tempamen seseorang. Sheldon memformulasikan sendiri kelompok somatotypes, yaitu : a.

The endomorph tubuh gemuk. The mesomorph berotot dan bertubuh atletis. The ectomporph tinggi, kurus, fisik yang rapuh. Menurut Sheldon, orang yang didominasi sifat bawaan mesomorph cenderung lebih dari orang lainnya untuk terlibat dalam perilaku illegal.

Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck melakukan studi komporatif antara pria delinquent dengan non delinquet. Pria delinquent didapati memiliki wajah yang lebih sempit, dada yang lebih besar, pinggang yang lebih besar, lengan bawah dan lengan atas lebih besar dibandingkan dengan non delinquent.

Disfungsi Otak dan Learning Disabilities Disfungsi otak dan cacat neurologist secara umum ditemukan pada mereka yang menggunakan kekerasan secara berlebihan dibanding orang pada umumnya. Banyak pelaku kejahatan kekerasan kelihatannya memiliki cacat di dalam otaknya dan berhubungan dengan terganggunya self-control. Delinquency berhubungan dengan learning disabilities, yaitu kerusakan pada fungsi sensor dan motorik yang merupakan hasil dari beberapa kondisi fisik abnormal.

Faktor Genetik 1. Mednick melakukan suatu studi terhadap 3. Hasil dari temuan ini mendukung hipotesis bahwa pengaruh genetika meningkatkan resiko kriminalitas. Adoption Studies Studi tentang adopsi ini dilakukan terhadap Temuan di atas mendukung klaim bahwa kriminalitas dari orang tua asli orang tua biologis memiliki pengaruh lebih besar terhadap anak dibanding kriminalitas dari orang tua angkat.

Satu pasangan kromoson menentukan gender jenis kelamin. Seorang perempuan mendapat satu X kromosom dari ayah dan ibunya; seorang laki-laki mendapat satu kromosom dari ibunya dan satu Y kromosom ayahnya. Kadang-kadang kesalahan dalam memproduksi sperma atau sel telur menghasilkan abnormalitas genetik. Orang tersebut menerima dua Y kromosom dan bukan satu dari ayahnya. Kurang lebih satu dari tiap kelahiran laki-laki dari keseluruhan populasi memiliki komposisi genetika semacam ini. Mereka yang memiliki kromosom XYY cenderung bertubuh tinggi, secara fisik agresif, sering melakukan kekerasan.

Begitu dihukum maka perasaan bersalah mereka akan mereda. Sesorang melakukan prilaku yang terlarang karena hati nurani conscience atau superego-nya begitu lemah atau tidak sempurna sehingga ego-nya yang berperan sebagai suatu penengah antara superego dan id tidak mampu mengontrol dorongan-dorongan dari id bagian dari kepribadian yang mengandung keinginan dan dorongan yang kuat untuk dipuaskan dan dipenuhi.

Karena superego intinya merupakan suatu citra orang tua yang begitu mendalam, terbangun ketika si anak menerima sikap-sikap dan nilai-nilai moral orang tuanya, maka selanjutnya apabila ada ketiadaan citra seperti itu mngkin akan melahirkan id yang tidak terkendali dan berikutnya delinquency.

Pendekatan psychoanalytic masih tetap menonjol dalam menjelaskan baik fungsi normal maupun asosial. Meski dikritik, tiga prinsip dasarnya menarik kalangan psikologis yang mempelajari kejahatan yaitu : 1.

Tindakan dan tingkah laku orang dewasa dapat dipahami dengan melihat pada perkembangan masa kanak-kanak mereka.

Tingkah laku dan motif-motof bawah sadar adalah jalin-menjalin, dan interaksi itu mesti diuraikan bila kita ingin mengerti kejahatan.

Kejahatan pada dasarnya merupakan representasi dari konflik psikologis. Kekacauan Mental Mental Disorder Mental disorder yang sebagian besar dialami oleh penghuni lembaga pemasyarakatan, oleh Phillipe Pinel seorang dokter Perancis sebagai manie sans delire madness without confusion atau oleh dokter inggris bernama James C. Pada dewasa ini penyakit mental tadi disebut dibuat antisocial personality atau psychopathy sebagai suatu kepribadian yang ditandai oleh suatu ketidakmampuan belajar dari pengalaman, kurang ramah, bersifat cuek, dan tidak perna merasa bersalah.

Psikiatr Hervey Clecke memandang pschopathy sebagai suatu penyakit serius meski penderita tidak kelihatan sakit. Para psychopath tidak menghargai kebenaran, tidak tulus, tidak merasa malu, bersala atau terhina. Mereka berbohong dan melakukan kecurangan tanpa ada keraguan dan melakukan pelanggaran verbal maupun fisik tanpa perencanaan. Pencarian personality traits sifat kepribadian telah dimulai dengan mencoba menjelaskan kecakapan mental secara biologis. Feeblemindedness lemah pikiran , insanity penyakit jiwa , dan stupidity kebodohan dianggap diwariskan.

Menurut teori ini, anak di bawah umur 9 hingga 11 tahun biasanya berfikir pada tingkatan pra-konvensional ini. Psikolog John Bowl mempelajari kebutuhan akan kehangatan dan kasih sayang sejak lahir dan konsekuensinya jika tidak mendapat hal itu. Dia mengajukan theory of attachment teori kasih sayang yang terdiri atas tujuh hal penting, yaitu : 1.

Specifity kasih sayang itu bersifat selektif. Duration, bahwa kasih sayang itu berlangsung lama dan bertahan. Engagement of emotion, bahwa kasih sayang melibatkan emosi. Ontogeny, yaitu pada rangkaian perkembangannya, anak membentuk kasih sayang pada satu figure utama.

Learning, bahwa kasih sayang merupakan hasil dari interaksi sosial yang mendasar. Organization, bahwa kasih sayang mengikuti suatu organisasi. Biological Function, yaitu perilkau kasih sayang memiliki fungsi biologis, yakni survival. Menurut Bowlby, orang yang sudah biasa menjadi penjahat umumnya memiliki ketidak mampuan membentuk ikatan kasih sayang.

Kriminolog juga menguji pengaruh ketidakhadiran seorang ibu, baik karena kematian, penceraian, atau ditinggalkan. Apakah ketidakhadiran itu menyebabkan delinquency? Penemuan empiris masih samar dalam soal ini. Namun satu studi terhadap orang yang dilakukan oleh Joan McCord menyimpulkan bahwa variabel kasih sayang serta pengawasan ibu yang kurang cukup, konflik orang tua, kurangnya percaya diri sang ibu, kekerasa ayah secara signifikan mempunyai hubungan dengan dilakukannya kejahatan terhadap orang dan atau harta kekayaan.

Ketidakhadiran sang ayah tidak dengan sendirinya berkorelasi dengan tingkah laku kriminal. Pembelajaran Sosial Social Learning Theory Teori pembelajaran sosial ini berpendirian bahwa prilaku delinquent dipelajari melalui proses psikologis yang sama sebagaimana semua prilaku non- delinquent. Tingkah laku dipelajari jika ia diperkuat atau diberi ganjaran, dan tidak dipelajari jika ia tidak diperkuat.

Ada beberapa cara kita mempelajari tingkah laku. Observational Learning Tokoh utama teori ini Albert Bandura berpendapat bahwa individu- individu mempelajari kekerasan dan agresi melalui behavioral modeling. Anak belajar bagaimana bertingkah-laku secara diteransmisikan melalui contoh-contoh, yang terutama datang dari keluarga, sub-budaya, dan media massa.

Para psikolog telah mempelajari dampak dari kekerasan keluarga terhadap anak-anak. Mereka mendapati bahwa orang tua yang mencoba memecahkan kontroversi-kontroversi keluarganya dengan kekerasan telah mengajak anak-anak mereka untuk mengunakan taktik serupa yaitu kekerasan. Jadi melalui observational learning. Tentu saja menurut teori ini bukan hanya kekerasan dan agresi saja yang dapat dipelajari dalam situasi keluarga.

Di luar keluarga hal serupa dapat dipelajari dari gang-gang. Observational learning juga dapat terjadi di depan televisi dan bioskop. Anak-anak yang melihat seseorang diberi ganjaran atau diharga karena melakukan kekerasan percaya bahwa kekerasan dan agresi merupakan tingkah laku yang diterima.

Direct Experience Patterson dan kawan-kawanya menguji bagaimana agresi dipelajari melalui pengalaman langsung direct experience. Dengan berlalunya waktu anak-anak ini belajar membela diri, dan pada akhirnya mereka memulai perkelahian. Jadi anak-anak sebagaimana orang dewasa dapat belajar agresif, bahkan melakukan kekerasan, melalui trial dan error. Differential Association Reinforcement Burgess dan Akers menggabungkan learning theory dari Bandura dengan teori Differential Association Reinforcement.

Menurut teori ini berlangsung terusnya tingkah laku kriminal tergantung apakah ia diberi penghargaan atau hukuman.

Penghargaan atau hukuman yang berarti adalah yang diberikan oleh kelompok yang sangat penting dalam kehidupan si individu, seperti kelompok bermain peer group , keluarga, guru di sekolah, dan seterusnya. Jika tingkah laku kriminal mendatangkan hasil positif atau penghargaan, maka ia akan terus bertahan. Teori-teori ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori umum, yaitu : 1.

Anomie ketiadaan norma atau Strain ketegangan 2. Cultural Deviance penyimpangan budaya 3. Social Control kontrol sosial Teori Anomie dan Penyimpangan Budaya, memusatkan perhatian pada kekuatan-kekuatan sosial social forces yang menyebabkan orang melakukan aktivitas kriminal. Teori ini berasumsi bahwa kelas sosial dan tingkah laku kriminal saling berhubungan.

Karena orang-orang kelas bawah tidak mempunyai sarana-sarana yang sah legitimate means untuk mencapai tujuan tersebut, seperti gaji tinggi, bidang usaha yang maju, dll, mereka menjadi frusturasi dan beralih menggunakan sarana-sarana yang tidak sah illegitimate means. Sangat berbeda dengan itu, teori penyimpangan budaya mengklaim bahwa orang-orang dari kelas bawah memiliki seperangkat nilai-nilai yang berbeda, yang cenderung konflik dengan nilai-nilai kelas menegah.

Sebagai konsekuensinya, manakalah orang-orang kelas bawah mengikuti sistem nilai mereka sendiri, mereka mungkin telah melanggar norma-norma konvensional dengan cara mencuri, merampok, dan sebagainnya.

Faktor-faktor yang berperan dalam timbulnya kejahatan, Walter Lunden berpendapat bahwa : Gejala yang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang adalah sebagai berikut : a. Gelombang urabanisasi remaja dari desa ke kota-kota jumlahnya cukup besar dan sukar dicegah. Terjadi konfik antara norma adat pedesaan tradisional dengan norma-norma baru yng tumbuh dalam proses dan pergeseran sosial yang cepat, terutama di kota-kota besar.

Teori-teori Anomie 1. Individualisme meningkat dan timbul berbagai gaya hidup baru, yang besar kemungkinan menciptakan kebebasan yang lebih luas di samping meningkatkan kemungkinan perilaku yang menyimpang, seperti kebebasan seks dikalangan anak muda. Satu cara dalam mempelajari masyarakat adalah dengan melihat pada bagian-bagian komponennya dalam usaha mengetahui bagaimana masing- masing berhubungan satu sama lain.

Dengan kata lain, kita melihat kepada struktur suatu masyarakat guna melihat bagaimana ia berfungsi. Jika masyarakat itu stabil, bagian-bagiannya beroperasi secara lancar, susunan- susunan sosial berfungsi dengan baik.

Masyarakat seperti itu ditandai oleh kepaduan, kerjasama, dan kesepakatan. Menurut Durkheim, penjelasan tentang perbuatan manusia tidak terletak pada diri si individu, tetapi terletak pada kelompok dan organisasi sosial.

Dalam konteks inilah Durkheim memperkenalkan istilah anomie sebagai hancurnya keteraturan sosial sebagai akibat hilangnya patokan-patokan dan nilai-nilai. Keadaan ini akan diikuti dengan perilaku menyimpang dalam pergaulan masyarakat. Seperangkat aturan-aturan umum, tindakan-tindakan dan harapan-harapan orang di satu sektor mungkin bertentangan dengan tindakan dan harapan orang lain, sistem tersebut secara bertahap akan runtuh, dan masyarakat itu berada dalam kondisi anomi.

Ilustrasi terbaik dari konsep Durkheim adalah dalam salah satu diskusi tentang bunuh diri suicide yang terjadi di Perancis, dan bukan tentang kejahatan. Ketika Durkheim menganalisis data statistik ia mendapati bahwa angka bunuh diri meningkat selama perubahan ekonomi yang tiba-tiba sudden economic change , baik perubahan itu depresi hebat ataupun kemakmuran yang tidak terduga. Aturan-aturan rules yang pernah membimbing tingkah laku tidak lagi dipegang.

Selanjutnya, ia mengemukakan bahwa keadaan terendah atau tertinggi dari tingkat integrasi dan regulasi akan mengakibatkan tingginya angka rata- rata bunuh diri. Deregulasi kebutuhan atau anomi. Regulasi yang keterlaluan atau fatalism. Kurangnya integrasi struktural atau egoism. Durkheim mempercayai bahwa hasrat-hasrat manusia adalah tidak terbatas. Karena alam tidak mengatur batas-batas biologis yang ketat untuk kemampuan manusia sebagaimana ia mengatur makhluk lain seperti binatang-binatang, menurut Durkheim, kita telah mengembangkan aturan- aturan sosial yang meletakkan suatu takaran yang realistis di atas aspirasi- aspirasi kita.

Aturan-aturan ini menyatu dengan kesadaran individu dan membuatnya menjadi merasa terpenuhi. Akan tetapi, dengan satu ledakan kemakmuran yang tiba-tiba, harapan-harapan orang menjadi berubah. Dengan kata lain anomie is a gap between goals and means creates deviance. Tetapi konsep Merton tentang anomie agak berbeda dengan konsep Durkheim.

Masalah sesungguhnya tidak diciptakan oleh sudden social change tetapi oleh social structure yang menawarkan tujuan- tujuan yang sama untuk mencapainya. Dan disparitas antara tujuan dan sarana inilah yang memberikan tekanan strain. Berdasarkan perspektif tersebut struktur sosial merupakan akar dari masalah kejahatan a structural explanation.

Teori ini berasumsi bahwa orang itu taat hukum dan semua orang dalam masyarakat memiliki tujuan yang sama meraih kemakmuran , akan tetapi dalam tekanan besar mereka akan melakukan kejahatan. Keinginan untuk meningkat secara sosial sosial mobility membawa pada penyimpangan, karena struktur sosial yang membatasi akses menuju tujuan melalui legitimate means pendidikan tinggi, bekerja keras, koneksi keluarga.

Anggota dari kelas bawah khususnya terbebani sebab mereka memulai jauh dibelakang dan mereka benar-benar haruslah orang yang penuh talented. Situasi seperti inilah yang dapat menimbulkan konsekuensi sosial berupa penyimpangan. Dalam masyarakat menurut pandangan Merton telah melembaga suatu cita-cita goals untuk mengejar sukses semaksimal mungkin yang umumnya diukur dari harta kekayaan yang dimiliki oleh seseorang.

Untuk mencapai sukses yang dimaksud, masyarakat sudah menetapkan cara-cara means tertentu yang diakui dan dibenarkan yang harus ditempuh seseorang. Meskipun demikian pada kenyataannya tidak semua orang mencapai cita- cita dimaksud melalui legitimated means mematuhi hukum. Oleh karena itu, terdapat individu yang berusaha mencapai cita-cita dimaksud melalui cara yang melanggar undang-undang illegitimated means.

Pada umumnya, mereka yang melakukan illegitimated means tersebut berasal dari masyarakat kelas bawah dan golongan minoritas. Ketidaksamaan kondisi sosial yang ada di masyarakat adalah disebabkan proses terbentuknya masyarakat itu sendiri, yang menurut pandangan Merton, struktur masyarakat demikian adalah anomistis.

Oleh karena itu, penjelasannya terletak pada individu pelakunya. Berbeda dengan pendapat teori-teori tersebut, Merton justru mencoba mengemukakan bagaimana struktur masyarakat mengakibatkan tekanan yang begitu kuat pada diri seseorang di dalam masyarakat sehingga ia melibatkan dirinya ke dalam tingkah laku yang menyimpang. Merton mengemukakan bentuk kemungkinan penyesuaian atau adaptasi bagi anggota masyarakat untuk mengatasi strain mode of adoptation , yaitu : 1. Conformity, merupakan prilaku yang terjadi manakala tujuan dan cara yang sudah ada dimasyarakat diterima dan melalui sikap itu seseorang mencapai keberhasilan.

Innovation, terjadi ketika masyarakat beralih menggunakan illegitimate means atau sarana-sarana yang tidak sah jika mereka menemui dinding atau halangan terhadap sarana yang sah untuk menemui sukses ekonomi tersebut. Ritualism, adanya penyesuaian diri dengan norma-norma yang mengatur instutionalized means, dan hidup dalam batas-batas rutinitas hidup sehari-hari pasrah. Retreatism, mencerminkan mereka yang terlempar dari kehidupan kemasyarakatan mengucilkan diri.

Rebbelion, adaptasi orang-orang yang tidak hanya menolak, tetapi juga berkeinginan untuk mengubah sistem yang ada demonstrasi. Pendapat Cloward dan Ohlin dimuat dalam karya Delinquency and Opportunity, bahwa para kaum muda kelas bawah akan cenderung memilih satu tipe subkultural lainnya gang yang sesuai dengan situasi anomie mereka dan tergantung pada adanya struktur peluang melawan hukum dalam lingkungan mereka.

Inti teori ini adalah delinkuensi timbul dari reaksi kelas bawah terhadap nilai-nilai kelas menengah yang dirasakan oleh remaja kelas bawah sebagai tidak adil dan harus dilawan. Kritik Terhadap Teori Anomi Traub dan Little memberikan kritiknya sebagai berikut : Teori anomie tampaknya beranggapan bahwa di setiap masyarakat terdapat nilai- nilai dan norma-norma yang dominan yang diterima sebagian besar masyarakatnya, dan teori ini tidak menjelaskan secara memadai mengapa hanya individu-individu tertentu dari golongan masyarakat bawah yang melakukan penyimpangan.

Analisis Merton sama sekali tidak mempertimbangkan aspek-aspek interaksi pribadi untuk menjadi deviant dan juga tidak memperhatikan hubungan erat antara kekuatan sosial dengan kecendrungan bahwa seseorang akan memperoleh cap secara formal sebagai deviant. Cullen menyampaikan kritiknya sebagai berikut : 1. Bawha Durkheim tidak secara jelas merinci sifat dari keadaan sosial yang sedang terjadi. Namun pengertian-pengertian tersebut tampak berdiri sendiri dan bersifat eksternal dari kesadaran individu.

Ia sekurang-kurangnya telah mengaitkan current anomy kepada bunuh diri, bahwa kejadian-kejadian yang tiba-tiba seperti perceraian dan kemakmuran yang mendadak cenderung mengakibatkan bunuh diri. Dalam seluruh tulisannya tentang suicide, Durkheim tidak berhasil membahas bagaimana kondisi sosial dapat membentuk penyimpangan tingkah laku di dalam masyarakat. Teori penyimpangan budaya ini memusatkan perhatian kepada kekuatan-kekuatan sosial social forces yang menyebabkan orang melakukan aktivitas kriminal.

Cultural deviance theories memandang kejahatan sebagai seperangkat nilai-nilai yang khas pada lower class. Proses penyesuaian diri dengan sistem nilai kelas bawah yang menentukan tingkah laku di daerah-daerah kumuh, menyebabkan benturan dengan hukum-hukum masyarakat. Tiga teori utama dari cultural deviance theories, adalah : 1. Social disorganization 2. Differential association 3. Cultural conflict 1. Thomas dan Znaniecky mengaitkan hal ini dengan social disorganization disorganisasi sosial , yaitu : The breakdown of effective social bonds, family and neighborthood association, and social controls in neighborhoods and communities tidak berlangsungnya ikatan sosial, hubungan kekeluargaan, lingkungan, dan kontrol-kontrol sosial di dalam lingkungan dan komunitas.

Menurut Thomas dan Znaniecky, bahwa lingkungan yang disorganized secara sosial, di mana nilai-nilai dan tradisi konvensional tidak ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan anak-anak yang dibesarkan di daerah pedesaan dengan budaya dan adat yang masih kental, kemudian mereka melanjutkan sekolah ke daerah perkotaan yang penuh dengan kebebasan dalam pergaulan yang pada akhirnya menjadikan mereka mengenal narkoba, minuman keras dan seks bebas.

Park dan Burgess mengembangkan lebih lanjut studi tentang sosial disorganization dari Thomas dan Znaniecky dengan mengintroduksi analisis ekologis dari masyarakat manusia. Pendekatan yang kurang lebih sama digunakan para sarjana yang mengkaji human ecology ekologi manusia , yaitu interelasi antara manusia dengan lingkungannya.

Dalam studinya, Park dan Burgess meneliti karakteristik daerah yang terdiri atas zona-zona konsentrasi. Setiap zona memiliki struktur dan organisasinya sendiri, karakteristik budaya serta penghuni yang unik.

Cliford Shaw dan Henry Mckdey, menggunakan penduduk yang tersebar di ruang-ruang yang berbeda untuk meneliti secara empiris hubungan antara angka kejahatan dengan ruang-ruang yang berbeda misalnya, daerah kumuh, pusat kota, daerah perdagangan dsb. Contohnya dapat kita lihat dalam kehidupan masyarakat Bugis yang sudah terbiasa membawa senjata tajam berupa badik yang merupakan senjata tradisional masyarakat dan dilakukan secara turun temurun, padahal ini merupakan tindak pidana.

Kritik Terhadap Social Disorganization Theory adalah sebagai berikut: a. Terlalu tergantung pada data resmi yang sangat mungkin mencerminkan ketidaksukaan polisi pada lingkungan kumuh. Terlalu terfokus pada bagaimana pola-pola kejahatan diteransmisikan, bukan pada bagaimana ia dimulai pertama kali.

Tidak dapat menjelaskan mengapa delinquncy berhenti dan tidak menjadi kejahatan begitu mereka beranjak besar. Tidak menerangkan delinquency di kalangan kelas menengah.

Differential Association Porf. H Sutherland mencetuskan teori yang disebut Differential Association Theory sebagai teori penyebab kejahatan. Makna teori Sutherland merupakan pendekatan individu mengenai seseorang dalam kehidupan masyarakatnya, karena pengalaman- pengalamannya tumbuh menjadi penjahat.

Dan bahwa ada individu atau kelompok individu yang secara yakin dan sadar melakukan perbuatannya yang melanggar hukum. Hal ini disebabkan karena adanya dorongan posesif mengungguli dorongan kreatif yang untuk itu dia melakukan pelanggaran hukum dalam memenuhi posesifnya. Meskipun banyak pakar krimonologi telah memberikan pendapat, atau komentar, dapat dikatakan bahwa teori asosiasi diferensial masih relevan dengan situasi dan kondisi kehidupan sosial sampai dengan abad ke ini.



0コメント

  • 1000 / 1000